(Jakarta-Indonesia) Ennichisai, festival kebudayaan Jepang yang berlangsung 31 Juni dan 1 Juli mendatang di Blok M, Jakarta Selatan, untuk pertama kalinya akan menggelar Indonesian Cosplay Grand Prix (ICGP), dengan mengikutsertakan cosplayer dari seluruh Indonesia.
Hal tersebut disampaikan dalam konferensi pers pada Senin (26/03) di hall The Japan Foundation Jakarta.
ICGP akan memilih 6 cosplayer terbaik yang nantinya akan mewakili Indonesia untuk bersaing dengan peserta dari berbagai negara dalam ajang World Cosplay Summit (WCS) di Kota Nagoya, Prefektur Aichi pada 4 Agustus mendatang.
"Tahun ini, Indonesia merupakan negara ke-20 yang terpilih sebagai peserta World Cosplay Summit, setelah Inggris dan Rusia. Tahun lalu hanya 17 negara yang mengikuti WCS, dan kali ini Indonesia masuk menjadi peserta cosplay internasional karena prestasi dan perkembangan cosplay yang semakin meningkat. Selain itu, komite WCS juga ingin mengetahui kemajuan cosplay di negara berkembang," ujar Richfield Edbert, salah seorang panitia penyelenggara ICGS yang akrab disapa Richie.
Lebih lanjut Richie menjelaskan, cosplay di Indonesia biasanya terkendala keterbatasan material seperti lateks (karet) masih sulit. Namun, tiap negara memiliki keterbatasan masing-masing jadi kami optimis Indonesia bisa menang di kejuaraan cosplay berskala internasional.
"Namun keterbatasan itu membuat cosplayer Indonesia menjadi lebih kreatif untuk membuat karya yang lebih memukau. Kita tidak kalah dengan cosplayer negara maju lainnya," jelas Richie.
Menurutnya, setiap cosplayer memiliki kesempatan untuk menampilkan kostum karyanya sendiri, namun cosplay harus meniru karakter animasi, komik manga, atau game asli Jepang.
"WCS memiliki standar penilaian yang tinggi dan kompetisi yang ketat, seperti kualitas dan kerapihan kostum, kemiripan dengan karakter asli, dan penampilan, tema," ujar Pinky Lu Xun, salah seorang juri ICGP yang datang dengan kostum karakter Lu Xun dari game Dinasty Warrior.
Rencananya, formulir pendaftaran bagi para peserta akan dibuka mulai bulan Mei mendatang.
ICGP akan dilaksanakan pada hari pertama festival Ennichisai 2012 yang mengusung tema Arigatou, kokoro no tomo. "Tema ini dipilih sebagai bentuk ungkapan rasa terima kasih warga Jepang terhadap Indonesia yang telah memberikan banyak perhatian saat terjadi bencana gempa dan tsunami 11 Maret silam," ujar Executive Committee Ennichisai Takeya Emi.
"Tercatat sekitar 170 ribu pengunjung yang hadir dalam Ennichisai 2011. Kami tidak memiliki target jumlah pengunjung, namun kami mengharapkan warga Indonesia dan Jepang bisa bersama-sama menikmati acara kebudayaan tahunan ini untuk mempererat hubungan keakraban kedua negara," tambahnya.
Indonesia sendiri terpilih menjadi negara ke-20 yang ikut dalam ajang ini karena dilihat sebagai salah satu negara yang memiliki basis cosplayerterbesar di dunia.
Untuk tahun ini, pihak penyelenggara kembali membuat inovasi dengan diadakannya babak penyisihan World Cosplay Summit yang dinamakan dengan Indonesian Cosplay Grand Prix (ICGP) pada tanggal 30 Juni 2012 mendatang serta babak penyisihan kompetisi cosplay dalam negeri yang bernama Cosplay Live-Action Show: Hybrid (CLAS:H) pada tanggal 1 Juli 2012.
Cosplay atau Costume Player adalah suatu acara dimana para fans berkreasi dengan kostum yang mereka kenakan. Kostum tersebut terinspirasi dari karakter anime, manga, game ataupun kreasi mereka sendiri.
World Cosplay Summit adalah kompetisi cosplay bertaraf internasional. Indonesia sendiri terpilih menjadi negara ke 20 yang ikut dalam ajang ini karena dilihat sebagai salah satu negara yang memiliki basis cosplayer terbesar di dunia. "WCS adalah mimpi bagi para cosplayer diseluruh dunia. Sebuah ajang besar tempat berkumpulnya para cosplayer dari penjuru dunia," kata Pinky Luxun selaku perwakilan dari cosplayer.
Bergabungnya Indonesia sebagai negara ke 20 yang mengikuti WCS, terbilang unik. Pasalnya dalam preliminasi yang dilakukan pada tanggal 30 Juni 2012 mendatang, para peserta selain bisa menampilkan kostum-kostum dari tokoh manga, anime, dan game ada juga kategori penampilan kostum Tokusatsu (pahlawan semacam Kamen Rider dan para Rangers).
"Kategori ini hanya ada di Indonesia, karena pihak WCS melihat antusiasme cosplayer Indonesia begitu besar terhadap kategori tersebut. Untuk kedepannya. Mungkin akan diterapkan di negara lain," ucap Richfield Edberd selaku perwakilan dari Adriel Richfield, Event Organizer (EO) yang mengurus ICGP.
Untuk persyaratan peserta, siapa saja yang berusia minimal 18 tahun bisa mengikut ajang ini. "Siapa saja bisa ikut asal berusia minimal 18 tahun. Nanti kita akan pilih 2 orang pemenang untuk dikirim ke babak final yang diadakan di Nagoya, Jepang pada bulan Agustus 2012," jelas Richfield.
"Selain itu, karena kompetisi ini bertaraf internasional, maka persyaratannya agak ketat. Kostum harus dibuat sendiri, dan pada saat proses pembuatan, peserta harus merekamnya dari 0-60 persen. Selain itu peserta juga harus menyiapkan perencanaan adegan selama 2 jam 30 menit untuk dinilai oleh para juri nantinya," sambung Richfield.
Selain babak ICGP, Ennichisai tahun ini juga mengadakan penyisihan kompetisi cosplay bertajuk CLAS:H. Mengusung acara cosplay dan konser musik pada perhelatannya di babak final, CLAS:H memiliki format yang sedikit berbeda dari ICGP.
Para peserta yang mengikuti babak penyisihan, harus menggunakan media video sebagai latar belakang panggung saat mereka tampil. "Kita memang coba menggabungkan banyak unsur dari pertunjukan Cosplay, jadi akan lebih variatif nantinya," ucap Marzuki Nuril selaku perwakilan dari Goraikon, Event Organizer yang menyelenggarakan CLAS:H.
Babak final dari CLAS:H sendiri akan diadakan pada bulan September 2012. Hanya saja, untuk kompetisi ini skala kompetisinya nasional. "Untuk bisa menembus babak final, para peserta harus menyiapkan kostum yang rapi dan video penampilan mereka kepada para juri. Tak seberat ICGP, untuk kostum yang akan tampil nanti bisa dibantu oleh tim dalam pembuatannya," tutup Marzuki.
20.24
Anonim
, Posted in
